Minggu, 22 Oktober 2017

Static Routing


1. Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
2. Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
3. Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
4. Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
5. Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
6. Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
7.Konfigurasi Static Routing di Cisco Packet Tracer
a.Buka aplikasi Cisco packet tracer yang telah di instal di perangkat anda sebelumnya
b.Buatlah topologi seperti berikut ini
*jika anda mengalami kesulitan saat menyambungkan kabel serial yang berwarna merah itu anda bisa menemukan caranya di sini *
c.konfigurasi router1
d.konfigurasi router2
e.konfigurasi router3
f.konfigurasikan routing static pada router 1 dan 3. router 2 tidak perlu dikonfigurasi static routing karena sudah direct connected dengan router 1 dan 3
(router 1)

(router 3)

g.cek ping pada router3
h.cek ping dan lihat tabel routing pada router1
*static routing ditandai dengan huruf  S . ketika di traceroute, maka melewati 12.12.12.1 sebagai next-hop menuju network 23.23.23.0/24.*

sekian penjelasan mengenai static routing dari saya, terimakasih sudah berkunjung 😁

Daftar Pustaka : 

Jumat, 20 Oktober 2017

Cara menambahkan modul interface ke Router Cisco






















klik pada salah satu router (contoh : Router Cisco 2811 )

1. Klik pada switch ON/OFF untuk menonaktifkan router
2. pada kolom kiri ada beberapa modul yang bisa ditambahkan, klik pada WIC-2T
ada beberapa jenis modul interface pada router :
WIC = WAN Interface Card
HWIC = High Speed WAN Interface Card
NM = Network Module
anda dapat mengeksplorasi sendiri untuk fungsi setiap modulnya . :)
3. drag WIC-2T lalu drop pada kotak kanan pojok, penempatan modul juga berpengaruh untuk penamaan interface pada CLI
4. lalu klik switch ON/OFF untuk mengaktifkan kembali router.

Selasa, 17 Oktober 2017

Routing



Pengertian Routing :

 Routing adalah Konfigurasi yang akan dilakukan pada perangkat keras Router. Jenis-jenis router pun berbeda-beda, konfigurasinya pun berbeda-beda. Contoh CISCO produksi router CISCO banyak digunakan karena konfigurasinya sudah familiar dan banyak instansi pendidikan pun sudah dijadikan matakuliah agar bisa di pelajari lebih lanjut.

A. Static Routing ( Routing Statis)


Pengertian Serta Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic - Feriantano.com

Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.

Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Kelebihan Routing Statis

  1. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
  2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
  3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.

Kekurangan Routing Statis 
  1. Harus mengetahui semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan gateway nya.


B. Dynamic Routing (Routing Dinamis)


Pengertian Serta Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic - Feriantano.com

Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router)

  1. RIP (Routing Information Protocol)
  2. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
  3. OSPF (Open Shortest Path First)
  4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
  5. BGP (Border Gateway Protokol)

Kelebihan Routing Dinamis
  1. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.

Kekurangan Routing Dinamis
  1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
  2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok.
  3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
  4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.

Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic


Routing StatikRouting Dinamik
Berfungsi pada protocol IPBerfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routingRouter membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manualRouting table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocolTerdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti routerMicrosoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX




Sumber :